Posted by : NurKhois MuttaQien


Jendela di Sorga
Oleh MUHAMMAD AINUN NADJIB


Seandainya Allah berkenan memasukkan kita ke sorga, lantas suatu sore kita beristirahat, bermain gitar, bersenandung sambil memandang keluar jendela, dan tampak saudara-saudara kita sendiri yang kita kenal baik sedang meraung-raung disiksa di kubangan api neraka, rasanya tidak tega juga.

Padahal kita sah masuk sorga dan saudara-saudara kita itu memang pantas masuk neraka. Tapi kita tetap tidak tega.

Padahal itu di sorga. Apalagi di dunia ini. Kita belum tentu pantas berbahagia, karena mungkin jalan kita untuk kaya dan sejahtera tidak seratus persen sah secara sistem. Jutaan saudara-saudara kita juga bisa jadi seharusnya tidak melarat dan menderita, seandainya tatanan yang mengatur kehidupan kita semua ini berlaku semestinya.

Tapi tatkala kalimat-kalimat ini saya ungkapkan kepada teman-teman, mereka berkata: “Masa di sorga ada sore hari dan ada jendela. Masa di sorga kita bisa main gitar dan bersenandung”.

Padahal saya tidak berbicara tentang sorga, melainkan seratus persen tentang dunia.


Sumber :: Caknun.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

AKU

Foto saya
Tidak ada deskripsi tentang diriku ini secara pasti. Karena setiap orang yang kenal dg aku penilaiannya berbeda-beda (ada jg kesamaannya sih!) Jadi, lebih baik kalian deskripsikan aja gimana aku sesuai yg kalian tahu tentang aku. . . . . Quote :: "Hanya butuh dua kata untuk menjalani hidup yg rendah hati; 'maaf' dan 'terima kasih'"

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Followers

Cari Blog Ini

- Copyright © SukaSeni. -- Powered by Blogger - Designed by JD -